Selasa, 29 Maret 2016

aqidah dan akhlaq

                                                            BAB I
  1. PENDAHULUAN
Islam merupakan agama yang santun karena dalam Islam sangat menjunjung tinggi pentingnya akhlak dan moral keduanya adalah hal yang sangat penting karena telah mencakup segala pengertian tingkahlaku, tabiat, perangai, karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam hubungan nya dngan Allah SWT. Atau dengan sesama makhluk.
Timbulnya kesadaran serta pendirian Akhlak dan moral merupakan pola tindakan yang didasarkan atas nilai mutlak kebaikan.
Hidup yang selalu berpegang teguh pada akhlak dan moral adalah tindakan yang tepat dalam mewujudkan terhadap kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang tidak sesuai dengan akhlak dan moral yang baik merupakan tindakan yang menentang kesadaran tersebut.
Sebagai generasi penerus kita harus selalu berakhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari demi terciptanya kehidupan yang rukun dan damai.
Untuk itu pada makalah ini akan sedikit kami paparkan apa pengertian ahlak dan moral, dan apa perbedaan ahlak dan moral.
  1. RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian ahlak.
2.      Apa pengertian moral.
3.      Mengetahui perbedaan antara ahlak dan moral


BAB 2
ISI
A.    Ahlak dalam islam,  pengertian dan perbedaan ahlak dan moral.

a.      Pengertian ahlak.
Ada dua pendekatan yang bisa digunakan untuk mendevinisikan akhlak, yaitu melalui pendekatan linguistic (kebahasaan) atau billughah dan pendekatan terminologik (istila) atau albayyanu.
Dari sudut kebahasaan ahklak berasal dari bahasa arab yaitu isim masdhar (bentuk invinitive) akhlaka, yakhluqu, ikhlaqan, sesuai dengan timbangan (wajan) fa’ala, yuf’ilu, if’alan, yang berarti al-syajiyah (perangai) ath-thabi’ah (kelakuanatauwatakdasar) al-adat (kebiasaan, kelajiman)
Secara linguistic akhlak merupakan isim jamid atau isim ghairmustaq, yaitu isim yang tidak memiliki akar kata, melainkan kata tersebut memang sudah demikian adanya, kata akhlak adalah jamak dari kata khilqun yang artinya sama dengan arti akhlak sebagaimana yang telah disebutkan diatas.
Namun secara umum akhlak adalah perbuatan atau tingkah laku manusia baik atau buruk, sebagaimana dalam Q.S ASY-SYAMS :8 disebutkan
“maka dia mengilhamkan jalan kejahatan dan ketaqwaan”  dalam ayat ini sangat jelas bahwa peranghai baik buruknya manusia, itu sudah merupakan jalan yang diberikan kepadanya, namun agama sangat menganjurkan kepad aumatnya agar selalu berbuat baaik sebagaimana dalam Q.S AL-QALAM  :4  disebutkan bahwa
dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti  yang luhur”            Dalam hadits nabi juga di sebutkan bahwa “orang mukmin yang paling sempurna keimanannya, adalah orang yang sempurna budi pekertinya”  H.R TIRMIDZI
                                                                                                              
Dengan demikian merujuk pada ayat di atas kata akhlaq atau khuluqun secara kebahasan berarti budi pekerti atau kebiasaan, atau perangai muru’ah atau segala sesuatu yang sudah menjadi tabi’at.
Namun dalam devinisi lain,  ahklak merupakan,  kehendak  yang  biasa di lakukan. Artinya asegela sesuatu atau kehendak yang terbiasa di lakukan itu bisa di sebut ahklak.[1]
Sementara dalam devinisi lainnya ahklak adalah perilaku jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan kegiatan tanpa melalui pertimbangan-pertimbangan (sebelumnya)[2] artinya adalah sikap atau perilaku seseorang yang dilakukantan pada pertimbangan atau perencanaan sebelumnya itu juga bisa di sebut sebagai akhlak ataau tabi’atnya.
Hal ini setara dengan pemikiran pilosof muslim mengenai akhlak yaitu segala sifat yang tertanam dalam hati, yang menimbulkan kegiatan-kegiatan dengan ringan dan mudah tanpa memerlukan pemikiran sebagai pertimbangan untuk melakukannya[3]
   Keseluruhan devinisi akhlak di atas tampak tidak ada yang bertentangan, melainkan memiliki kemiripan atau ada keterkaitan diantaranya.
Dari beberapa devinisi tersebut kita dapat menarik ciri yang terdapat dalam perbuatan akhlak itu sendiri.
Pertama, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiannya, kedua perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan tanpa ada pemikiran, namun ini tidak berarti pada saat melakukan perbuatan, yang bersangkutan dalam keadaan tidak sadar, hilang ingatan, tidur atau gila, perbuatan akhlak adalah perbuatn yang dilakukan oleh orang yang sehat akal pikirannya, ketiga perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari orang lain, keempat perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sessungguhnya, bukan main-main atau senda gurau saja, apalagi kalu Cuma bersandiwara atau acting.[4]
b.      Pengertian moral.
moral berasal dari bahasa latin mores yaitu jamak dari mos yang berarti adat kebiasaan. Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral ialah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat, atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik,buruk.
Di dalam The Advanced Leaner’s Dictionary of Current English dikemukakan beberapa pengertian moral sebgai berikut:
1.      Concerning principles of right and wrong.
2.      Good and virtuos.
3.      Able to understand the difference beetween right and wrong.
4.      Teacing or illustrating good behaviour.
Dengan keterangan di atas, moral merupakan istilah yang digunakan untuk memberikan batasan  terhadap aktivitas manusia dengan nilai/hukum baik atau buruk, benar atau salah. Dalam kehidupan sehari-hari dikatakan bahwa orang yang mempunyai tingkah laku yang baik sebagai orang yang bermoral.
Kalau dalam pembicaraan etika, untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk dengan tolak ukur akal pikiran, dalam penbahasan moral tolak ukurnya adalh norma-norma yang hidup di masayarakat. Dalam hal ini Dr. Hamzah Ya’qub mengatakan: “yang disebut moral ialah sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia mana yang baik dan wajar”.
Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak orang yang mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang  yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan disekolah-sekolah dan manusia harus mempunyai moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya.
Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat.
Moral adalah perbuatan/tingkahlaku/ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarak tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya.
maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya.                          
Moral adalah produk dari budaya dan Agama. Moral juga dapat diartikan sebagai sikap, perilaku, tindakan, kelakuan yang dilakukan seseorang pada saat Mencoba melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara hati, serta nasihat, dll
Adapun devinisi lain tentang moralitas adalah  hal kenyakinan dan sikap batin dan bukan hal sekedar penyesuaian dengan aturan dari luar, entah itu aturan hukum negara, agama atau adat-istiadat[5]
Dari devinisi di atas jelas bahwa moral adalah sikap batin seseorang yang dilakukan tanpa ada penyesuaian dengan aturan atau norma, undang-undang, agama, kultur budaya, dan lain sebagainya, namun dengan begitu moral bukanlah sesuatu yang keluar tanpa memperhatikan norma atau undang-undang yang berlaku Karena Moralitas adalah pelaksanaan kewajiban karena hormat terhadap hukum, sedangkan hukum itu sendiri tertulis dalam hati manusia.
Dengan kata lain, moralitas adalah tekad untuk mengikuti apa yang dalam hati disadari sebagai kewajiban mutlak.
Adapun pengertian moral dalam kamus filsafat dapat dijabarkan sebagai berikut:
a.       Menyangkut kegiatan-kegiatan yang dipandang baik atau buruk.
Benar atau salah, tepat atau tidak tepat
b.      Sesuai dengan kaidah-kaidah yang diterima, menyangkut apa yang  dianggap benar, baik, adil dan pantas.
c.       Memiliki:
Ø  Kemampuan untuk diarahkan oleh (dipengaruhioleh) keinsyafan benar atau salah.
Ø  Kemampuan untuk mengarahkan (mempengaruhi) orang lain sesuai dengan kaidah-kaidah perilaku nilai benar dan salah.
d.      Menyangkut cara seseorang bertingkah laku dalam Berhubungan dengan orang lain.

B.     Pebedaan antara ahlak dan moral.
antara akhlak, dan moral terdapat beberapa perbedaan yang menjadi ciri khas masing-masing dari kedua istilah tersebut. Berikut ini adalah uraian mengenai segi-segi perbedaan yang dimaksud:
Pertama, akhlak merupakan istilah yang bersumber dari Al-Qur’an dan al-Sunnah. Nilai-nilai yang menentukan baik dan buruk, layak atau tidak layak suatu perbuatan, kelakuan, sifat, dan perangai dalam akhlak bersifat universal dan bersumber dari ajaran Allah.
Sementara itu, moral merupakan filsafat nilai, pengetahuan tentang nilai-nilai, dan kesusilaan tentang baik dan buruk. Jadi, moral bersumber dari pemikiran yang mendalam dan renungan filosofis, yang pada intinya bersumber dari akal sehat dan hati nurani. moral besifat temporer, sangat tergantung kepada aliran filosofis yang menjadi pilihan orang-orang yang menganutnya.










BAB III
KESIMPULAN
            Pada dasarnya ahlak adalah perbuatan yang timbul dari diri seseorang yang timbul secara  spontanitas dan tidak didasarkan pada pemikiran terlebih dahulu.
            Moral adalah sesuatu yang perbuatan atau tingkan seseorang yang dilakukan menurut pemikiran dan tafsiran hatinya, artinya sesuatu poerbuatan yang sudah dipertimbangkan oleh hati dan pikiran.




[1] Prof. sr. Ahmad Amin                                                                                                                       
[2]IbnuMaskawih
[3] Imam al-Ghazali
[4]Kesimpulankelompok
[5] Immanuel Kant                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   

2 komentar:

  1. 3D ceramic vs titanium - TITNIA® - TITNIA®
    Shop TITNIA® titanium watches - TITNIA® - TITNIA® - venza titanium glow TITNIA®. does titanium tarnish 3D ceramic vs titanium. Get more results. Explore the store's 3D wall-papers. Download today for westcott scissors titanium free trekz titanium headphones

    BalasHapus